Pengertian motor listrik
Motor listrik adalah sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll.
Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan) dan di industri.Motor listrik kadangkala disebut "kuda kerja"nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Jenis- Jenis motor listrik
Pembelajaran
Jumat, 06 Maret 2015
Pengertian Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Pengertian Listrik Statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik. Muatan listrik benda tersebut dapat positif maupun negatif. Bila diperinci lebih dalam lagi, semua zat itu dibentuk dari sejumlah atom. Tiap-tiap atom memiliki inti atom yang terdiri dari elektron dan proton yang mengitarinya. Proton memiliki muatan listrik yang positif, sedangkan elektron memiliki muatan yang negatif.
Pengertian Listrik Statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik. Muatan listrik benda tersebut dapat positif maupun negatif. Bila diperinci lebih dalam lagi, semua zat itu dibentuk dari sejumlah atom. Tiap-tiap atom memiliki inti atom yang terdiri dari elektron dan proton yang mengitarinya. Proton memiliki muatan listrik yang positif, sedangkan elektron memiliki muatan yang negatif.
Disaat dua zat / benda contohnya tangan kita dan balon saling digesek-gesekan, material yang memiliki daya tarik lebih lemah yaitu tangan akan di tarik elektronnya dan menempel pada benda yang daya tariknya lebih kuat yaitu balon. Dengan demikian maka kedua zat tersebut jadi punya muatan listrik, dimana material yang elektronnya hilang akan memiliki muatan positif dan muatan yang mendapat elektron jadi bermuatan negatif.
Tangan maupun balon adalah material dengan muatan listrik netral disaat belum digesek satu sama lainnya, yaitu jumlah muatan negatif dan positifnya sama. Setelah dilakukan penggesekkan, tangan jadi memiliki muatan positif yang berlebih dan balon jadi memiliki muatan negatif yang berlebih. Muatan listrik yang tidak sama akan saling tarik menarik, jadinya muatan negatif dari balon ditarik oleh muatan positif dari tangan. Namun bila dihitung maka sebenarnya jumlah muatan total dari gabungan balon dan tangan tidaklah berubah. Penggesekkan yang kita lakukan sebelumnyalah yang mengakibatkan elektron-elektronnya berpindah dari zat satu ke zat lain.
Pengertian Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara untuk menghitung kuat arus pada listrik dinamis ialah membagi muatan listriknya dengan waktu, dimana satuan muatan listrik disebut coulomb dan satuan waktunya detik. Coba lihat baterai pada mobil mainan baterai tersebut dijadikan sumber power untuk membuat motor listrik berputar. Bila kita menekan saklar ke keadaan on, maka ujung-ujung baterai akan tersambung dan motor listrik menyala. Dengan demikian, motor listrik membuat roda menjadi berputar dan mobil mainanpun akan bergerak. Sebaliknya pada saat saklar off, motor dan baterai tidak terhubung. Sehingga motor listrik tidak menyala dan mobil mainan tidak bergerak.
Selasa, 03 Maret 2015
DASAR – DASAR INSTALASI LISTRIK
Standarisasi dan Persyaratan
Tujuan standarisasi ialah mencapai
keseragaman antara lain mengenai
1. Ukuran , bentuk dan mutu barang.
2. Cara menggambar dan cara kerja
Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin
meningkatnya jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi
suatu keharusan.
– Standarisasi juga mengurangi pekerjaan
tangan maupun pekerjaan otak. Dengan tercapainya standarisasi, mesin-mesin dn
alat-alat dapat dipergunakan secara lebih baik dan lebih efisien, sehingga
dapat menurunkan harga pokok dan meningkatkan mutu.
– Standarisasi membatasi jumlah jenis bahan
dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.
Peraturan umum untuk instalasi cahaya dan
tenaga.
1. Semua alat hubung dan perlangkapan
pembagi pesawat listrik, motor listrik, hantaran dari alat-alat harus memenuhi
peraturan dan pemeriksaan yang berlaku untuk itu.
2. Hal tersebut di atas tidak berlaku untuk
tegangan yang lebih dari pada yang ditetapkan.
3. Tegangan untuk instalasi penerangan arus
bolak-balik tidak boleh lebih tinggi dari 300 volt terhadap tanah.
4. Instalasi harus terdiri dari paling
sedikit dua golongan. Terkecuali jika instalasi tersebut tidak lebih dari 6
titik hubung. Tiap golongan tidak lebih dari 12 titik hubung, untuk pemasangan
yang baru tidak lebih dari 10 titik. Ketentuan di atas tidak berlaku untuk
penerangan reklame, pesta dan yang bersifat istimewa seperti pada toko.
5. Setiap golongan penerangan, pembagian
arusnya harus sama rata pada bagian fasenya.
Instalasi Rumah Tinggal
Untuk pemasangan suatu instalasi listrik
lebih dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan,
dimana instalasinya akan dipasang jika spesifikasinya dan syarat-syarat
pekerjaan yang diterima dari pihak bangunan / pemesan. Harus diperhatikan
spesifikasi dan syarat pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus dipenuhi
pihak pemborong, antara lain mengenai pelaksanaannya material yang digunakan,
waktu penyerahannya dan sebagainya.
Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca
dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan.
Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agar tipis, saluran-saluran
listriknya karena lebih penting maka digambar lebih tebal. Supaya gambarnya
rapi harus dipilih tebal garis yang tepat.
Menurut ayat 401B3, gambar-gambar yang
diperlukan yaitu :
Gambar situasi, untuk menyatakan letak
bangunan dimana instalasinya akan dipasang, serta rencana penyambungan dengan
jaringan PLN.
A) Gambar Instalasinya meliputi :
– Rencana penempatan semua peralatan listrik
yang akan dipasang dan sarana peralatan, misalnya titik lampu, sakelar,
kontak-kontak, perlengkapan hubung bagi.
– Rencana penyambungan peralatan listrik
dengan alat pelayanannya misalnya antara lampu dengan sakelarnya, motor dan
pengasutnya dan sebagainya.
– Hubungan antara peralatan listrik dan
sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubung bagi yang bersangkutan.
– Data teknis penting dari setiap peralatan
listrik yang akan dipasang.
B) Diagram instalasi garis tunggal meliputi :
– Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan
mengenai ukuran/daya nominal setiap komponen.
– Keterangan mengenai beban yang terpasang dan
pembaginya.
– Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.
– System pentanahannya.
diagram garis tunggal
C) Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan
misalnya :
– Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung bagi.
– Cara pemasangan alat-alat listriknya
– Cara pemasangan kabelnya.
– Cara kerja instalasi kontrolnya kalau ada.
diagram pengawatan
Pengawasan dan tanggung jawab.
Pengawasan pemasangan instalasi listrik dan tanggung
jawab pelaksana dan pelaksanaan pekerjaan diatur dalam pasal 910 antara lain
ditentukan sebagai berikut.
1. Setiap pemasangan listrik harus mendapat ijin
dari instansi yang berwenang, umumnya dari cabang PLN setempat.
2. Penaggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli berilmu pengetahuan dalam pekerjaan instalasi listrik danmemiliki ijin dari instansi yang berwenang.
3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan berpengetahuan tentang listrik, menguasai pengaturan perlistrikan, berpengalaman dlaam pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas keselamatan para pekerjanya.
4. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang yang berpengalaman tentang listrik.
5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada bagan pemeriksa (umumnya PLN setempat) untuk diperiksa dan diuji.
6. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan kepada pemilik, instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh selama waktu yang cukup lama, semua peralatan yang dipasang harus dicoba.
7. Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya.
8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas waktu tertentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
2. Penaggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli berilmu pengetahuan dalam pekerjaan instalasi listrik danmemiliki ijin dari instansi yang berwenang.
3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan berpengetahuan tentang listrik, menguasai pengaturan perlistrikan, berpengalaman dlaam pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas keselamatan para pekerjanya.
4. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang yang berpengalaman tentang listrik.
5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada bagan pemeriksa (umumnya PLN setempat) untuk diperiksa dan diuji.
6. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan kepada pemilik, instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh selama waktu yang cukup lama, semua peralatan yang dipasang harus dicoba.
7. Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya.
8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas waktu tertentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
Pemeriksaan
dan pengujian instalasi listrik meliputi :
1. Tanda-tanda.
2. Peralatan listrik yang dipasang.
3. Cara pemasangannya.
4. Polaritasnya.
5. Pentanahannya.
6. Tahanan isolasi.
7. Continuenitas rangkaian.
2. Peralatan listrik yang dipasang.
3. Cara pemasangannya.
4. Polaritasnya.
5. Pentanahannya.
6. Tahanan isolasi.
7. Continuenitas rangkaian.
Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan
instalasi listrik rumah tinggal.
– Penghantar / kabel.
– Pipa PVC
untuk pengkabelan yang di tanam di dalam tembok dengan ukuran standart.
– Kotak cabang(T-Dos / Cross-Dos).
– L-bow untuk tikungan pada pipa.
– Rol isolator bila digunakan.
– Klem pipa.
– Sekrup ukuran yang sama dengan
klem pipa.
– Saklar (sakelar tunggal, sakelar
ganda, sakelar seri, sakelar tukar/sakelar hotel dsb) apa yang diperlukan.
– Stop kontak.
– Lampu (tergantung lampu apa yang
perlu digunakan).
– Kotak Hubung Bagi (digunakan jika
instalasi lebih dari 12 titik).
– Sekring / MCB.
– Obeng + dan obeng -.
– Tang kombinasi, tang potong, tang
cucut dsb.
– Palu.
– Jangan lupa! Yang terpenting dalam pekerjaan
instalatir adalah TESTPEN.
Selasa, 24 Februari 2015
Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya
Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari
beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen
Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam
sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi,
komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun
bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah
peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda,
Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.
Jenis-jenis Komponen ElektronikaBerikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.
A. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
- Resistor yang Nilainya Tetap
- Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
- Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
- Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)
Gambar dan Simbol Resistor :
B. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F).
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
- Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
- Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
- Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.
Gambar dan Simbol Kapasitor :
C. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
- Induktor yang nilainya tetap
- Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.
Gambar dan Simbol Induktor :
D. Dioda (Diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
- Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
- Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
- LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
- Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
- Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
- Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
Gambar dan Simbol Dioda:
E. Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
Gambar dan Simbol Transistor :
F. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.
Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :
G. Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.
Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :
Pengertian dan fungsi Genset
Genset
Genset (generator set) adalah sebuah
perangkat yang berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator
set dengan pengertian adalah satu set peralatan gabungan dari dua perangkat
berbeda yaitu engine dan generator atau alternator. Engine sebagai perangkat
pemutar sedangkan generator atau alternator sebagai perangkat pembangkit
listrik.
Engine dapat berupa perangkat mesin
diesel berbahan bakar solar atau mesin berbahan bakar bensin, sedangkan
generator atau alternator merupakan kumparan atau gulungan tembaga yang terdiri
dari stator ( kumparan statis ) dan rotor (kumparan berputar).
Dalam ilmu fisika yang sederhana
dapat dijelaskan bahwa engine memutar rotor pada generator sehingga timbul
medan magnit pada kumparan stator generator, medan magnit yang timbul pada
stator dan berinteraksi dengan rotor yang berputar akan menghasilkan arus
listrik sesuai hukum Lorentz (ingat pelajaran fisika SMA dulu).
Arus listrik yang dihasilkan oleh
generator akan memiliki perbedaan tegangan di antara kedua kutub generatornya
sehingga apabila dihubungkan dengan beban akan menghasilkan daya listrik, atau
dalam rumusan fisika sebagai P (daya) = V (tegangan) x I (arus), dengan satuan
adalah VA atau Volt Ampere. Rumusan fisika yang lebih kompleks lagi dijelaskan
bahwa P (daya) = V (tegangan) x I (arus) x CosPhi (faktor daya) dengan satuan
Watt.
Power Factor (Faktor Daya) yang juga selalu ditulis sebagai cos Ø, merupakan bagian yang cukup penting dalam pengoperasian suatu Generator Listrik. Karena menurunnya faktor daya (cos Ø) akan berakibat turunnya efisiensi pembangkit dalam menampung beban kerja serta akan memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan pada sistem pembangkit atau sistem beban listrik, sehingga perlu adanya usaha untuk memperbaiki faktor daya tersebut.
Untuk
kepentingan perbaikan faktor kerja ini, diperlukan pemasangan beberapa unit
kapasitor yang dihubungkan secara paralel terhadap sistem pembangkit listrik
ayng kita kenal sebagai Capacitor Bank dan dilengkapi dengan Power Factor
Automatic Regulator (pengatur otomatis kerja Capacitor) dan berfungsi
memperbaiki faktor daya pembangkit melalui pengoperasian secara automatis
unit-unit kapasitor berdasarkan besar/kecilnya beban kerja pembangkit (daya
reaktif).
Apa saja tipe genset?
Genset dapat dibedakan dari jenis
engine penggeraknya, dimana kita kenal tipe-tipe engine yaitu engine diesel dan
engine non diesel /bensin. Engine diesel dikenali dari bahan bakarnya berupa
solar, sedangkan engine non diesel berbahan bakar bensin premium.
Di pasaran, genset dengan engine non
diesel atau berbahan bakar bensin biasa diaplikasikan pada genset berkapasitas
kecil atau dalam kapasitas maksimum 10.000 VA atau 10 kVA, sedangkan genset
diesel berbahan bakar solar diaplikasikan pada genset berkapasitas > 10 kVA.
Mengapa demikian ? Hal terkait dengan tenaga yang dihasilkan oleh diesel lebih
besar daripada engine non diesel, dimana cara kerja pembakaran diesel yang
lebih sederhana yaitu tanpa busi, lebih hemat dalam pemeliharaan, lebih
responsif dan bertenaga. Selain itu untuk aplikasi industri dimana bahan bakar
diesel (solar) lebih murah daripada bensin (gasoline). Tulisan lebih dalam
tentang cara kerja engine diesel akan kami sajikan dalam tulisan-tulisan
berikutnya.
Dalam aplikasi kita akan jumpai
bahwa genset terdiri dari genset 1 phasa atau 3 phasa, apa artinya ini ? Kita
akan jelaskan lebih dalam lagi, bahwa pengertian 1 phasa atau 3 phasa adalah
merujuk pada kapasitas tegangan yang dihasilkan oleh genset tersebut. Tegangan
1 phasa artinya tegangan yang dibentuk dari kutub L yang mengandung arus dengan
kutub N yang tidak berarus, atau berarus Nol atau sering kita kenal sebagai
Arde atau Ground. Sedangkan tegangan 3 phase dibentuk dari dua kutub yang
bertegangan. Genset tiga phase menghasilkan tiga kali kapasitas genset 1 phase.
Pada sistem kelistrikan PLN kita, kapasitas 3 phase yang dihasilkan untuk
aplikasi rumah tangga adalah 380 Volt, sedangkan kapasitas 1 phase adalah 220
Volt.
Daya listrik dalam ilmu fisika
merupakan besaran vektor, artinya besaran yang memiliki besar dan arah,
tegangan dan arus yang dihasilkan merupakan gelombang sinusoidal dengan
frekuensi tertentu. Di Indonesia, frekuensi tegangan dan arus ditetapkan
sebesar 50 Hz, dimana hal ini mengikuti standar frekuensi di Belanda atau
negara-negara Eropa, sedangkan di negara Amerika Serikat dan Kanada menggunakan
frekuensi 60 Hz.
Di Indonesia kebutuhan Energi untuk menggerakan roda ekonomi seperti Industri dan Transportasi masih tergantung pada bahan bakar selain Batu Bara, Listrik dan PLTN yakni turunan dari Minyak Bumi berupa Solar, Mesin-mesin Industri dan Transportasi yang menggunakan Solar sangat dominan karena bahan bakar Solar itu sendiri terhadap jenis mesin yang menggunakan Solar memiliki kinerja dan kekuatan atau tenaga yang timbul sangat baik dan bagus dibandingkan dengan mesin dengan konsumsi bensin berikut adalah cara cepat mengetahui berapa konsumsi solar untuk Generator Set (Genset) yang anda miliki tanpa perlu melihat flow meter per jamnya sebagai berikut :
k = 0.21 (faktor
ketetapan konsumsi solar per kilowatt per jam)
P = Daya
Genset (KVA=KiloVoltAmpere)
t = waktu ( jam)
Rumus : 0.21 x P x
t
Misalkan : Daya Genset
X adalah 100KVA, dilakukan pemanasan selama 1 jam, Berapa solar yang
dibutuhkan per jamnya?
Jawabannya adalah
: 0.21 x 100 x 1 = 21
Prisnsip
kerja Genset
Prinsip
kerja genset adalah sebuah mesin pembakaran (mesin diesel atau mesin bensin)
akan mengubah energy bahan bakar menjadi energy mekanik, kemudian energy
mekanik tersebut diubah atau dikonversi oleh generator sehingga menghasilkan
daya listrik. Generator memiliki dua tipe, yaitu generator AC dan generator DC,
Generator AC (alternator) adalah generator yang menghasilkan arus listrik
bolak-balik (AC), sedangkan Generator DC adalah generator yang menghasilkan
arus listrik searah (DC).
Fungsi
Genset
Genset
(Generator set) biasa digunakan untuk menghasilkan daya listrik alternative,
seperti ketika suplai pasokan daya listrik dari industri pembangkit listrik
padam/off, atau keadaan dimana tidak ada pasokan jaringan listrik di daerah
tersebut, atau juga biasa digunakan ketika diperlukan daya listrik tambahan.
Langganan:
Postingan (Atom)